Kebijakan Berubah, Presiden Brasil Pecat Dubes Pendukung Zionis
(last modified Fri, 13 Jan 2023 06:16:23 GMT )
Jan 13, 2023 13:16 Asia/Jakarta

Presiden baru dan sayap kiri Brasil Luiz Inácio Lula da Silva memiliki sejarah panjang dalam mendukung Palestina. Dia baru-baru ini mencopot Duta Besar Brasilia untuk Tel Aviv Gerson Menandro Garcia de Freitas, yang secara terbuka mendukung rezim Zionis Israel.

Kementerian Luar Negeri Brasil mengumumkan pemecatan Jenderal Gerson Menandro Garcia de Freitas dari posisinya di Kedutaan Besar Brasilia di Tel Aviv. Keputusan Lula da Silva ini telah ditafsirkan oleh sumber-sumber media Zionis sebagai "aksi kejutan" bagi pemerintahan Perdana Menteri rezim Zionis Benjamin Netanyahu.

Surat kabar Zionis,Yedioth Ahronoth menulis, "Keputusan presiden Brasil dapat disebut sebagai perubahan kebijakan negaranya terhadap Israel." Kementerian Luar Negeri Brasil telah memberi tahu Gerson Menandro Garcia de Freitas tentang pemecatannya dari jabatan Dubes Brasil untuk Israel.

Gerson Menandro Garcia de Freitas ditunjuk sebagai Dubes untuk Israel oleh mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mulai tahun 2021. Terkait isu Palestina, dia mendukung rezim Zionis.

Gerson Menandro Garcia de Freitas berperan dalam memperdalam hubungan militer antara Brasil dan rezim Zionis dan berusaha memindahkan Kedutaan Brasil dari Tel Aviv ke al-Qus, tetapi ini tidak terjadi karena tekanan regional.

Dia juga berperan agar Brasil tidak memilih mendukung proposal Palestina di Pengadilan Den Haag sehubungan dengan tindakan pendudukan rezim Zionis.

Pemerintah baru dan sayap kiri Lula da Silva bermaksud untuk mendukung Palestina dalam masalah-masalah penting, dan hal ini juga telah dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri baru Brasil Mauro Vieira. Langkah pertama dalam hal ini adalah pemecatan Dubes Brasil untuk Tel Aviv.

Jair Bolsonaro

Menlu baru Brasil menegaskan bahwa di bawah bayang-bayang pemerintahan Lula da Silva, hubungan dengan negara-negara Barat, dan juga dengan Palestina, akan diperkuat.

Dengan pelantikan Lula da Silva sebagai Presiden baru Brasil, seperti yang diharapkan, perubahan penting dalam posisi negara besar Amerika Latin ini terkait masalah Palestina secara bertahap sedang terjadi.

Lula da Silva dalam sebuah pernyataan menyinggung komitmen kuat Brasil untuk mendukung hak-hak bangsa Palestina. Dia menegaskan bahwa Brasil akan terus menjadi pendukung Palestina.

Presiden baru Brasil itu juga menyinggng komitmen mendasar negaranya untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Lula da Silva menegaskan, Brasil akan mendukung upaya negara Palestina di semua arena internasional.

Kebijakan tersebut diambil ketika pemerintahan sebelumnya, yaitu pemerintahan Bolsonaro sangat pro-Zionis dan mendukung Tel Aviv serta menentang Palestina dalam berbagai kasus.

Hubungan antara Brasil dan Israel membaik selama masa jabatan Bolsonaro. Dan selama masa kepresidenan Bolsonaro ini, Brasil mengubah cara tradisionalnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mendukung Israel di organisasi-organisasi internasional.

Bolsonaro dikenal sebagai Trump-nya Brasil. Seperti Trump, Bolsonaro adalah pendukung berat Israel. Masalah ini bahkan terungkap dalam pemilu presiden Brasil. Pada hari pemilu presiden Brasil, istri Bolsonaro tampil mengenakan gaun yang dihiasi dengan bendera rezim Zionis ketika memberikan suaranya di kotak suara.

Setelah kekalahan Jair Bolsonaro dalam pemilu presiden, perubahan penting secara bertahap terjadi di bidang kebijakan luar negeri, seperti pembaruan hubungan politik dengan Venezuela dan kini pencopotan Dubes Brasil untuk rezim Zionis.

Presiden baru Brasil Lula da Silva memiliki posisi yang sangat berlawanan dengan Bolsonaro terkait masalah Palestina. Dalam pertemuan dengan Riyad Al-Maliki, Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina dan Utusan khusus Mahmoud Abbas untuk upacara pelantikannya sebagai Presiden baru Brasil, Lula Da Silva mengatakan, Brasil akan mendukung dan bersama Palestina dengan kekuatan, dan akan terus berusaha agar rakyat Palestina mendapatkan kembali kebebasan dan kemerdekaan sebagai sebuah sebuah negara yang merdeka dan berdaulat dengan perbatasan tahun 1967. (RA)