Rusia: Dolar Tak Buat Hidup Lebih Mudah, Dedolarisasi Jadi Realitas Global
-
dolar Amerika
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, dolar adalah instrumen bagi hegemoni dan imperialisme Amerika Serikat. Menurutnya, dedolarisasi telah berubah menjadi sebuah realitas global.
Maria Zakharova, Minggu (3/9/2023) seperti dikutip Russia Today menuturkan, dedolarisasi bukan hanya sekadar tujuan yang berusaha dicapai oleh Rusia, tapi telah berubah menjadi realitas global.
"Semakin banyak negara yang beralih ke mata uang nasional dalam transaksi perdagangannya daripada menggunakan dolar Amerika, karena dolar telah menjadi alat pembayaran yang 'sangat bermasalah'," imbuhnya.
Awalnya, kata Maria Zakharova, AS mengusulkan dolar sebagai mata uang internasional untuk membuat hidup setiap orang lebih mudah, lebih baik, dan lebih nyaman.
"Mereka bersikeras mengenai hal ini, dan mengatakan bahwa dolar akan membawa perekonomian dunia ke tingkat yang baru, serta menyederhanakan transaksi dan hubungan masyarakat internasional. Saat itu mungkin mereka yang membuat kebijakan semacam ini di AS, ingin mengambil langkah pertama menuju globalisasi," paparnya.
"Kenyataannya sekarang, dolar digunakan untuk menekan lawan-lawan politik, Amerika Serikat," tegas Jubir Kemlu Rusia.
Ia menambahkan, "Dolar ternyata tidak menyederhanakan atau membuat hidup kita lebih mudah. Mata uang ini digunakan sebagai alat hegemoni dan kolonialisme baru, digunakan untuk menghukum, memecah belah dan membuat hidup kita seperti mimpi buruk."
Zakharova menjelaskan, proses dedolarisasi yang dilakukan Rusia, dan beberapa negara lain bukanlah tujuan, tapi sebuah fakta sederhana. Dolar adalah mata uang yang sangat bermasalah, dan ini adalah fakta ekonomi yang obyektif.
"Sebagian besar permasalahan ekonomi global berasal dari AS, termasuk krisis ekonomi dunia tahun 2008. Sebaliknya mata uang nasional lebih stabil, maka dari itu semakin banyak negara yang memilih menggunakan mata uang nasional daripada dolar Amerika," pungkasnya. (HS)