Dari Politik hingga Olahraga dan Budaya; Israel dalam Cengkeraman Isolasi Internasional
https://parstoday.ir/id/news/world-i177518-dari_politik_hingga_olahraga_dan_budaya_israel_dalam_cengkeraman_isolasi_internasional
Pars Today - Perang Gaza dan kejahatan rezim Zionis lainnya telah menghadapi serangkaian tekanan politik, ekonomi, dan budaya. Tekanan yang telah mengubah rezim ini menjadi negara yang dibenci dan dikucilkan di kancah global.
(last modified 2025-09-29T03:20:41+00:00 )
Sep 29, 2025 10:17 Asia/Jakarta
  • Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu
    Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu

Pars Today - Perang Gaza dan kejahatan rezim Zionis lainnya telah menghadapi serangkaian tekanan politik, ekonomi, dan budaya. Tekanan yang telah mengubah rezim ini menjadi negara yang dibenci dan dikucilkan di kancah global.

Dalam laporan berjudul "Dari Diplomasi ke Sepak Bola, Israel Telah Dikucilkan di Dunia," jaringan berita CNN mengkaji proses meningkatnya isolasi rezim ini di arena politik, ekonomi, budaya, dan olahraga, serta menekankan bahwa berlanjutnya perang dan krisis kemanusiaan di Gaza telah mempercepat laju transformasi rezim Zionis menjadi rezim yang dibenci.

Menurut laporan Pars Today mengutip ISNA, isolasi rezim Zionis semakin intensif setelah pengumuman operasi darat di kota Gaza dan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pimpinan Hamas di Qatar.

Menurut CNN, kecaman global juga semakin intensif setelah publikasi laporan panel independen PBB. Sebuah laporan di mana organisasi ini untuk pertama kalinya mengakui bahwa rezim Zionis telah melakukan genosida.

Tekanan Ekonomi dan Perdagangan

CNN melaporkan bahwa Uni Eropa, sebagai mitra dagang terbesar rezim Zionis Israel, telah mengusulkan sanksi yang mencakup penangguhan sebagian perjanjian perdagangan bebas. Beberapa negara Barat telah memberlakukan sanksi yang ditargetkan terhadap individu, pemukim, dan lembaga yang mendukung kekerasan di Tepi Barat.

Dana Kekayaan Nasional Norwegia, sebagai dana investasi terbesar di dunia menangguhkan sebagian investasinya di Wilayah Pendudukan pada bulan Agustus akibat krisis kemanusiaan di Gaza. Selain itu, negara-negara seperti Prancis, Italia, Belanda, Spanyol, dan Inggris telah memberlakukan embargo senjata penuh atau sebagian terhadap rezim Israel.

Laporan ini menekankan bahwa bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah dipaksa untuk mengakui semacam "isolasi" dan telah memperingatkan bahwa situasi ini dapat berlanjut selama bertahun-tahun. Meskipun kemudian ia mencoba untuk mengecilkan pernyataannya, CNN menulis bahwa pernyataan itu mencerminkan kekhawatiran nyata tentang konsekuensi ekonomi dan militer.

Boikot Budaya dan Seni

CNN menulis bahwa tren ini juga telah menyebar ke bidang budaya dan seni. Jaringan televisi di Irlandia, Spanyol, dan Belanda telah mengumumkan bahwa mereka akan memboikot Kontes Lagu Eurovision 2026 jika rezim Israel berpartisipasi.

Di Belgia, para pejabat di sebuah festival musik membatalkan konser seorang konduktor orkestra Zionis, dengan dalih terkait dengan "rezim kriminal di Tel Aviv". Di dunia perfilman, ribuan aktor dan sutradara Hollywood, termasuk Olivia Colman, Emma Stone, dan Andrew Garfield, telah berjanji untuk tidak bekerja sama dengan lembaga-lembaga film Israel.

Tekanan Olahraga

Tren ini juga terlihat di bidang olahraga. Babak final balap sepeda dibatalkan karena protes yang meluas dari para pendukung Palestina, dan para pemain Israel dilarang bertanding di bawah bendera Israel dalam sebuah turnamen catur di Spanyol.

Ada juga laporan bahwa para pejabat olahraga Israel khawatir tentang kemungkinan penangguhan dari kompetisi sepak bola Eropa. Laporan ini membandingkan situasi saat ini di Israel dengan era apartheid di Afrika Selatan.

Protes Domestik dan Perkembangan Internasional

CNN juga melaporkan bahwa protes domestik di wilayah pendudukan yang menentang perang dan mendukung gencatan senjata terus berlanjut. Secara global, gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) telah mendapatkan lebih banyak perhatian dan dukungan, dan berupaya memberikan tekanan serupa dengan yang terjadi selama era apartheid.

Laporan ini juga mencatat bahwa investigasi PBB terhadap genosida di Gaza telah menarik perhatian lebih besar dari sebelumnya terhadap investigasi Mahkamah Pidana Internasional.(sl)