Pengiriman Ribuan Tentara India ke Kashmir
Kepala pemerintah daerah Kashmir yang dikuasai Pakistan mengatakan India akan mengirim ribuan tentara ke wilayah itu untuk merusak stabilitas Kashmir.
Masood Khan mengatakan India sedang mengirim 400.000 pasukan ke daerah Kashmir untuk mengganggu keamanannya. Ia menambahkan, "Jika pasukan ini memasuki wilayah Kashmir yang berada di bawah kendali India, maka akan menyulut perang berkepanjangan dengan warga Kashmir, dan generasi mendatang akan melihat bencana besar,".
Pejabat Pakistan di Kashmir ini mengungkapkan bahwa Muslim Kashmir akan melanjutkan perlawanan mereka terhadap pemerintahan Modi, dan tidak akan membiarkan New Delhi meraih tujuan destruktif di Kashmir.

Rencana India untuk mengirim ribuan pasukan baru ke Kashmir mengemuka menyusul protes yang meluas di berbagai kota India terhadap UU kewarganegaraan yang kontroversial selama beberapa pekan terakhir.
RUU yang sudah disahkan ini memungkinkan semua imigran selain Muslim untuk mendapatkan izin tinggal. UU itu telah memicu reaksi yang sangat negatif di India, bahkan dari kelompok-kelompok non-Muslim, seperti partai Kongres India sebagai saingan utama BJP yang telah menyerukan pencabutan UU tersebut, karena dinilai sebagai bentuk diskriminasi agama yang meluas.

Selain menyulut protes di India, UU kewarganegaraan yang kontroversial ini juga menghadapi penentangan di tingkat regional dan internasional. Beberapa negara dan organisasi hak asasi manusia telah meminta pihak berwenang India untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka mengadopsi aturan tersebut.
Selama beberapa bulan terakhir, pemerintah India melancarkan tindakan diskriminatif terhadap Muslim, termasuk penghapusan otonomi di wilayah Kashmir, dan yang terbaru pengesahan RUU kewarganegaraan kontroversial yang menyulut kemarahan umat Islam di negara itu.
Tampaknya, penempatan ribuan pasukan keamanan baru di Kashmir bertujuan untuk mengintensifkan langkah-langkah keamanan di wilayah itu dan pengetatan blokade terhadap warga Muslim Kashmir. Langkah ini, alih-alih meredakan situasi, justru akan mempertajam aksi represi dan kekerasan terhadap warga Kashmir, dan warga penduduk di daerah itu akan melakukan perlawanan sebagaimana yang mereka lakukan sebelumnya.(PH)