Perkembangan Iptek di Iran dan Dunia (49)
-
perkembangan teknologi Iran
Dalam beberapa waktu terakhir, Iran berhasil meraih sejumlah prestasi menggembirakan di bidang nano teknologi. Para peneliti di Universitas Isfahan Iran, berhasil menciptakan sebuah nanomedicine (obat-obatan yang dibentuk dalam skala nano) untuk mengobati secara terarah sel-sel kanker.
Karena penyakit kanker yang terus menyebarluas dan dampak-dampak yang ditimbulkan obat-obatan kimia dalam pengobatannya, para peneliti ini berusaha menemukan metode yang lebih efektif untuk menurunkan dampak obat-obatan itu.
Dewasa ini penggunaan sistem-sistem nano penghantaran obat cerdas memiliki urgensitas khusus dalam proses penghantaran obat yang lebih efektif dan efek samping yang lebih kecil, dan nanobioteknologi memainkan peran penting dalam perancangan sistem-sistem ini dalam skala yang kecil namun dengan efektivitas tinggi.
Dalam proyek penelitian ini, para peneliti melakukan sintetisasi terhadap sistem-sistem nano penghantaran obat cerdas berbasis nanopartikel logam yang sudah dimodifikasi dengan Dendrimers (nanostruktur yang saat ini mendapat perhatian besar di bidang bioteknologi).
Dendrimers terbuat dari sebuah central core yang memiliki banyak cabang bertahap layaknya cabang pohon. Sistem nano ini memiliki kegunaan untuk memuat obat anti-kanker Methotrexate (MTX) yang berguna mengobati kanker payudara.
Pelaksana proyek penelitian, terkait karakteristik positif nanomedicine ini mengatakan, berdasarkan kajian di laboratorium, nano ini bekerja seperti sebuah obat cerdas dan dengan menurunkan pH dalam jaringan kanker, melepaskan obat yang dimaksud di dalam sel-sel kanker, pasalnya pelepasan nanomedicine ini ke dalam pH cukup sensitif.
Selain itu nanomedicine ini juga memiliki efek magnetis tinggi dan dengan berpusatnya obat pada jaringan kanker dan menghangatnya lokasi kanker, menyebabkan jaringan-jaringan itu pulih lebih baik.
Begitu juga struktur jenis ini karena memiliki keunikan langka, memungkinkan untuk menyambungkan beberapa jenis obat atau untaian DNA dan dapat digunakan untuk pengobatan genetik.
Pembuatan nanomedicine cerdas oleh para peneliti Universitas Isfahan Iran hanya menargetkan sel-sel kanker.
Para peneliti Universitas Gilan Iran berhasil memproduksi pestisida biokompatibel yang penemuannya dicatat di Amerika Serikat. Berdasarkan data FAO, setiap tahun lebih dari 35 persen produk pertanian di seluruh dunia musnah karena hama. Salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk memerangi hama tanaman adalah penggunaan pestisida kimia.
Penggunaan formulasi pestisida yang tidak efisien menimbulkan bahaya besar seperti musnahnya produk pertanian, meningkatnya biaya kontrol hama, meningkatnya penggunaan pestisida dan pencemaran lingkungan hidup.
Masalah-masalah yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida tidak tepat, membangkitkan motivasi para peneliti ini untuk memproduksi formula pestisida biokompatibel dengan memanfaatkan teknologi nano dan mereka berusaha memasukkan pestisida kimia ke dalam kapsul dengan formula nano kompatibel.
Dimensi nanometer dari partikel bahan aktif pelepasan yang terkontrol dan laminar flow pestisida ini, pelepasan bahan aktif terkait pH, penurunan tingkat penggunaan pestisida dan intensitas waktu penyemprotan, biodegradasi formulasi nano yang terkena radiasi ultraviolet sinar matahari dan kegunaannya dalam skala luas di lahan pertanian dan ladang, termasuk karakteristik pestisida ini.
Selain itu, penggunaan jenis formulasi nano ini tidak menambah pencemaran baru terhadap lingkungan hidup dan dapat menghancurkan sisa-sisa pestisida sebelumnya dari lingkungan.
Para peneliti Iran baru-baru ini juga berhasil menemukan metode yang membantu upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup dan menghemat penggunaan air di pabrik-pabrik dengan menghapus Kromium dari air limbah pabrik-pabrik kulit.
Salah satu kegunaan Kromium dan derivasinya yang terpenting adalah manfaat penggunaannya di industri kulit. Negara-negara produsen kulit terbesar di dunia adalah Iran, Italia, Turki, India, Pakistan dan Cina.
Pemisahan Kromium dari limbah industri kulit memakan biaya yang tinggi. Biasanya limbah air dimurnikan dengan metode sedimentasi atau air limbah yang mengandung kromium dikumpulkan di dalam kolam beton dan setelah sebagian air limbah itu melalui proses vaporisasi, ditutup dengan lapisan beton yang lain dan menjadi air tanah.
Di beberapa kota, air limbah industri kulit dibuang ke sungai-sungai terdekat dan atau di gurun-gurun sekitarnya. Menurut pelaksana proyek penelitian ini, air limbah industri kulit bisa menyebabkan kanker dan bisa berpengaruh pada gen manusia.
Oleh karena itu, tim peneliti Iran yang terdiri dari para peneliti Universitas Sains dan Teknologi Ferdowsi Mashhad ini berusaha mendesain sebuah alat yang bisa menghilangkan kromium dari air limbah.
Dengan desain alat ini, kromium limbah air industri kulit diserap dan setelah berubah menjadi kromium sulfat dapat kembali ke rantai produksi. Kemampuan menyerap kromuim dari limbah air dan mengubahnya menjadi kromium sulfat yang merupakan bahan yang habis dipakai dalam industri kulit, dapat dilakukan oleh alat ini.
Proses ini selain bisa memisahkan dan merestorasi kromium, juga dapat memurnikan limbah air dalam jumlah banyak dari kromium.
Para peneliti menciptakan sebuah chip yang dapat mengobati organ tubuh manusia seketika di masa depan. Chip ini diuji coba pada beberapa hewan seperti tikus. Cukup dengan menempatkan chip tersebut pada kulit dan dihubungkan dengan arus listrik.
Chip ini mengubah kode-kode genetik sel-sel kulit di bawah chip. Sel-sel yang sudah diubah dapat digunakan untuk mengobati setiap organ tubuh. Seluruh tahapan ini tidak agresif dan hanya memakan waktu beberapa detik saja.
Para peneliti dengan bantuan sel-sel ini berhasil mengobati kaki seekor tikus yang tidak mengalir darah di dalamnya. Para peneliti mengubah sel-sel kulit menjadi sel-sel vaskular. Dengan demikian mereka berhasil menghidupkan kembali pembuluh darah di kaki tikus yang cedera. []