Ansarullah Yaman Siap Menghadapi Amerika Serikat dan Inggris
Ali Al-Qahoum, anggota Biro Politik Gerakan Ansarullah Yaman mengatakan bahwa negaranya siap menghadapi eskalasi ketegangan Amerika-Inggris dan mereka harus menanggung konsekuensinya.
Menurut laporan kantor berita Sputnik pada Jumat (02/02) pagi, Ali Al-Qahoum, anggota Biro Politik Gerakan Ansarullah Yaman, mengatakan, Pada saat yang sama ketika Amerika Serikat dan Inggris mendukung rezim Zionis Israel, kami menyaksikan upaya putus asa untuk mengalihkan dukungan dari Palestina.
Anggota Biro Politik Gerakan Ansarullah Yaman lebih lanjut menekankan bahwa Amerika dan Inggris berada dalam kondisi kegagalan, kebingungan dan ketidakmampuan untuk mendukung rezim Zionis di Laut Merah.
Pada tanggal 11 Juni, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap posisi tentara Yaman menyusul resolusi Dewan Keamanan PBB. Serangan tersebut dilakukan setelah militer Yaman, dalam mendukung perlawanan bangsa Palestina di Jalur Gaza, menyasar beberapa kapal Zionis atau kapal pengangkut barang yang menuju Wilayah Pendudukan di Laut Merah dan selat Bab Al-Mandab di wilayah tersebut dalam beberapa minggu terakhir.
Pasukan militer Yaman telah berjanji untuk terus menyerang kapal-kapal rezim pendudukan atau kapal-kapal yang menuju Wilayah Pendudukan di Laut Merah sampai rezim Zionis menghentikan serangannya di Gaza.
Namun, pasukan militer Yaman telah menekankan bahwa pelayaran di Teluk Aden dan Laut Merah bebas bagi kapal lain dan mereka menikmati keamanan penuh.
Kabar lainnya, Menteri Penerangan Yaman Zaifullah Al-Shami pada Kamis (01/2) malam mengatakan bahwa AS berbohong soal penyerangan kapal di Laut Merah.
Seraya menekankan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbohong kepada negara lain tentang serangan ke Sana'a, Al-Shami mengingatkan bahwa klaim tersebut adalah kebohongan dan fitnah.
Menteri Penerangan Yaman juga menjelaskan, Amerika mencoba berpura-pura bahwa mereka membela dunia, tapi mereka berbohong dan memfitnah untuk mendapatkan kembali sebagian dari otoritas mereka yang hilang dalam operasi Badai Al-Aqsa.
Lloyd Austin, Menteri Pertahanan Amerika, sebelumnya mengklaim bahwa tentara Yaman menyerang kapal 50 negara yang tidak ada hubungannya dengan rezim Zionis.
Pada saat yang sama, televisi Yaman Al-Masirah mengumumkan pada Rabu (31/1) malam tentang serangan udara baru AS dan Inggris di utara Yaman dan menambahkan bahwa utara provinsi Saada menjadi sasaran serangan ini.
Kelanjutan serangan udara Amerika dan Inggris di Yaman terjadi pada saat Abdul Malik Al-Ajri, anggota Biro Politik Gerakan Ansarullah Yaman memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan dan serangan terhadap Yaman bukan hanya tidak akan pernah menghasilkan solusi. terhadap krisis Laut Merah, tapi juga tidak dapat mencegah Yaman untuk terus membantu Palestina.
Anggota Biro Politik Ansarullah Yaman ini menganggap serangan AS di Yaman sebagai penyebab ketidakstabilan dan ancaman terhadap pelayaran internasional, yang menyebabkan banyak perusahaan tidak dapat menyeberangi Laut Merah pascatindakan Amerika Serikat dan Inggris.(sl)