Ribuan Orang Bergabung dalam Demonstrasi Pro-Palestina di Lisbon
(last modified Tue, 21 Nov 2023 07:46:25 GMT )
Nov 21, 2023 14:46 Asia/Jakarta

Di jalan-jalan berbatu di Lisbon, Portugal, ribuan suara bergema serempak, menyerukan pembebasan Palestina.

Diselenggarakan oleh Kolektif untuk Pembebasan Palestina, demonstrasi tersebut bertema 'Akhiri Genosida. Bebaskan Palestina Sekarang!’, merupakan bentuk solidaritas dan seruan keadilan.

Pawai dimulai di Alun-Alun Kota, melintasi jantung kota, dan berakhir di Majelis Republik, badan legislatif Portugal.

Dijalin ke dalam kerumunan massa, bendera Palestina berkibar seperti detak jantung para pengunjuk rasa.

Teriakan ‘Palestina merdeka, merdeka’ bergema di udara, memperkuat pesan pembebasan.

Para peserta mengangkat plakat tinggi-tinggi, pesan-pesan mereka merupakan bukti pentingnya perdamaian di Timur Tengah, gencatan senjata, dan diakhirinya agresi.

Pernyataan tersebut bukan sekadar kata-kata di atas kertas, namun merupakan seruan langsung kepada komunitas internasional untuk mengakui dan mengambil tindakan.

“Saya pikir ketidakadilan terhadap Palestina, selama 75 tahun terakhir, sangatlah parah,” kata Maria Joao Ralha, 64 tahun.

Perang Israel-Hamas pada tahun 2023 telah memicu kemarahan global, dengan protes, demonstrasi, dan aksi unjuk rasa yang diselenggarakan di seluruh dunia.

Konflik tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak, dan dalam beberapa kasus, telah mengkriminalisasi pidato politik pro-Palestina.

Dukungan terhadap Palestina telah diungkapkan secara luas, mulai dari Nigeria hingga Aljazair dan Afrika Selatan.

Di Israel, perang ini telah memicu dukungan dan pertentangan, yang mencerminkan adanya perpecahan sentimen di dalam rezim tersebut.

Respons internasional sangat besar, hal ini menunjukkan keprihatinan global atas meningkatnya konflik.

Menanggapi kejahatan puluhan tahun yang dilakukan rezim Zionis terhadap Palestina, kelompok perlawanan Palestina melancarkan operasi mengejutkan yang disebut Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023, dari Jalur Gaza dan menyerang berbagai posisi militer rezim pendudukan Quds.

Untuk membalas dan mengkompensasi kekalahannya serta menghentikan operasi kelompok perlawanan, rezim Zionis masih melakukan pengeboman brutal terhadap pemukiman, rumah sakit dan sekolah di Gaza serta menutup jalur penyeberangan di daerah tersebut.