Ini Syarat Rusia Berdamai dengan Ukraina
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa perdamaian dengan Ukraina mungkin terjadi ketika negara tersebut memiliki kemauan politik dan tidak dipersenjatai oleh Barat.
Maria Zakharova, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataan hari Sabtu (9/12/2023) menyatakan bahwa perdamaian dengan Ukraina mungkin terjadi ketika negara ini tidak dipersenjatai oleh Barat dan Ukraina menerima realitas teritorial baru.
"Rusia siap untuk melakukan negosiasi, namun saat ini kami tidak melihat kemauan politik dari Kyiv atau Barat untuk mengadakan negosiasi," ujar Zakharova.
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz hari Sabtu mengatakan bahwa Berlin akan terus mendukung Ukraina dalam perangnya dengan Rusia, karena konflik militer yang dimulai pada Februari 2022 tidak akan segera berakhir.
“Perang ini tidak akan segera berakhir,” kata Scholz pada pertemuan Partai Sosial Demokrat.
"Tentu saja kita semua berharap demikian. Itu sebabnya kita harus bisa terus menekan mereka,” tegasnya
Jerman dianggap sebagai pendukung Ukraina terbesar kedua setelah Amerika Serikat dan telah memasok berbagai macam senjata kepada Kyiv, termasuk tank, artileri berat, dan sistem pertahanan udara.
Berlin mengumumkan paket bantuan militer baru ke Ukraina pada hari Jumat, termasuk amunisi, drone, dan kendaraan militer.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, telah memberikan dukungan finansial dan militer yang besar kepada pemerintah Ukraina selama beberapa tahun terakhir.
Setelah dimulainya perang antara Ukraina dan Rusia, Barat terus memberikan dukungan kepada pemerintah Ukraina dengan mengirimkan tentara bayaran, selain finansial dan senjata. Meskipun mendapat dukungan Barat, tapi kendali situasi di medan perang berada di tangan angkatan bersenjata Rusia.(PH)