Mengapa Protes Memperburuk Situasi Kritis di Palestina Pendudukan?
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i175908-mengapa_protes_memperburuk_situasi_kritis_di_palestina_pendudukan
Pars Today - Krisis saat ini di Wilayah Pendudukan dan meningkatnya protes menunjukkan melemahnya struktur politik dan keamanan rezim Zionis.
(last modified 2025-08-18T07:23:29+00:00 )
Aug 18, 2025 14:21 Asia/Jakarta
  • Protes warga Zionis
    Protes warga Zionis

Pars Today - Krisis saat ini di Wilayah Pendudukan dan meningkatnya protes menunjukkan melemahnya struktur politik dan keamanan rezim Zionis.

Media-media Israel melaporkan bahwa para pengunjuk rasa memblokir jalan di banyak bagian Wilayah Pendudukan. Para pemukim Israel yang berunjuk rasa memblokir jalan-jalan di Quds dan Tel Aviv yang diduduki sebagai protes terhadap keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melanjutkan perang, dan menuntut perjanjian pertukaran tawanan untuk pembebasan tawanan Israel di Gaza.

Seruan keluarga tawanan Israel tersebut mendorong ratusan warga Wilayah Pendudukan turun ke jalan di Tel Aviv dan kota-kota lainnya. Dengan memblokir jalan dan mengadakan pertemuan besar, para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya perang Gaza, pertukaran tawanan, dan penggulingan kabinet Netanyahu.

Protes dan aksi mogok umum yang diserukan oleh keluarga tawanan Israel terhadap perang Gaza membuat marah beberapa menteri garis keras di kabinet rezim pendudukan. Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Dalam Negeri rezim Zionis, mengecam aksi-aksi tersebut dan mengatakan, Aksi mogok hari ini melemahkan Israel, memperkuat Hamas, dan menunda pemulangan para tahanan.

Yair Golan, pemimpin Partai Demokrat Zionis, juga mengumumkan selama pemogokan umum bahwa kesempatan telah berakhir dan segala upaya harus dilakukan untuk "segera memulangkan para tahanan".

Gadi Eisenkot, mantan Kepala Staf Angkatan Darat rezim Zionis dan salah satu pemimpin oposisi, mengkritik tajam Benjamin Netanyahu, dan menyatakan bahwa ia tidak memiliki kemampuan untuk memimpin dan bertanggung jawab, serta mengesampingkan keputusan-keputusan sulit demi mengutamakan kepentingan pribadi dan politiknya di atas kepentingan rezim Israel dan bahwa tindakan-tindakan ini membawa rezim ke jurang kehancuran.

Intensifikasi protes di wilayah-wilayah pendudukan telah menimbulkan konsekuensi politik dan keamanan yang signifikan. Banyak pengunjuk rasa menganggap kabinet Netanyahu tidak memiliki rencana dan kapasitas untuk mengelola perang Gaza dan pembebasan tawanan.

Perbedaan tajam antara tingkat politik, militer, dan keamanan rezim Zionis juga telah mencapai tahap baru. Para pensiunan jenderal dan mantan komandan telah mengkritik kebijakan perang pemerintah, dan beberapa menyerukan diakhirinya perang Gaza. Protes yang terus berlanjut dan ketidakpuasan publik juga telah meningkatkan kemungkinan bentrokan jalanan dan kerusuhan yang meluas.

Operasi perlawanan Palestina dalam beberapa tahun terakhir juga berdampak signifikan terhadap intensifikasi protes domestik di Wilayah Pendudukan. Dengan slogan-slogan seperti "hentikan perang" dan "bebaskan tawanan", para pengunjuk rasa secara efektif mengakui bahwa rezim Zionis telah gagal mencapai tujuannya dalam perang Gaza.

Perlawanan Palestina, dengan kekuatan dan kohesi yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah menekan rezim Zionis di dua sisi, militer dan politik. Tekanan-tekanan ini telah menyebabkan perbedaan pendapat yang tajam dalam kabinet dan di antara partai-partai oposisi, serta mengintensifkan protes terhadap kebijakan Netanyahu.

Protes yang meluas terhadap kabinet Netanyahu menunjukkan bahwa warga Wilayah Pendudukan tidak lagi mempercayai kebijakan-kebijakan agresif dan keamanan Tel Aviv. Perpecahan antar partai, pengunduran diri pejabat keamanan, dan perbedaan pendapat dalam kabinet merupakan tanda-tanda krisis legitimasi.

Krisis yang terjadi saat ini di Wilayah Pendudukan menunjukkan melemahnya struktur politik dan keamanan rezim Zionis. Perlawanan Palestina juga telah mampu mengubah persamaan kekuatan dengan memanfaatkan kekuatan militer, media, dan rakyatnya.

Mengingat semakin intensifnya protes dan ketidakmampuan Netanyahu memenuhi janjinya terkait perang Gaza, tren ketidakpuasan akan semakin intensif, dan para pemimpin rezim Zionis dihadapkan pada situasi kritis di mana merekalah yang menjadi faktor utama dalam pembentukannya.(sl)