Hamas: Pembebasan Tawanan Israel, Tidak Gratis
Salah satu pejabat senior Hamas mengatakan, pembebasan tawanan Rezim Zionis, membutuhkan biaya, dan Israel, harus membayarnya.
Khalil Al Hayya, Selasa (20/2/2024) kepada TV Al Jazeera, menjelaskan bahwa pembebasan para tawanan Rezim Zionis, tergantung dari pembayaran biaya pembebasan tersebut.
Ia menambahkan, penyaluran bantuan ke rakyat Palestina, pemulihan kehidupan normal, penghentian agresi militer, dan pembebasan 10.000 tawanan Palestina, dari penjara-penjara Israel, adalah harga yang harus dibayar untuk pembebasan tawanan Israel.
Kepada keluarga-keluarga tawanan Israel, Khalil Al Hayya menuturkan, "Bagi Benjamin Netanyahu, tidak penting jika pasukan Israel, membombardir para tawanan bersama rakyat Palestina, pasalnya Netanyahu, ingin membunuh mereka semua."
Terkait perundingan gencatan senjata, pejabat Hamas ini menjelaskan, "Minggu lalu Netanyahu, menarik apa yang sudah disepakati di Paris, dan Israel, hari ini memperpanjang perang dengan kebohongan, dan harapan-harapan yang tak akan pernah terwujud."
Ia melanjutkan, "Para pejuang perlawanan Palestina, setelah berlalu sekitar lima bulan perang, masih terus mengejar pasukan penjajah."
Pada saat yang sama, Khalil Al Hayya, menegaskan bahwa Rezim Zionis, tidak mampu meraih tujuan-tujuannya dalam membebaskan para tawanan Israel, dan melenyapkan kelompok perlawanan.
"Rezim Zionis, tidak berhasil memperluas kendali mereka di wilayah utara dan tengah Gaza, sementara di kota Rafah, mereka akan menelan kekalahan," pungkasnya. (HS)