Mencermati Penolakan Cina atas Serangan AS ke Yaman
(last modified Fri, 26 Jan 2024 04:54:00 GMT )
Jan 26, 2024 11:54 Asia/Jakarta

Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak mengizinkan siapa pun menggunakan kekuatan terhadap Yaman, mengacu pada agresi Amerika Serikat dan Inggris terhadap berbagai posisi Ansarullah di Yaman.

Jubir Kemlu Cina menegaskan, Kedaulatan dan keutuhan wilayah negara-negara di sepanjang Laut Merah, termasuk Yaman, harus dihormati dengan baik.

Posisi Cina ini penting karena Amerika dan Inggris segera setelah dikeluarkannya resolusi Dewan Keamanan PBB baru-baru ini mengenai Yaman memulai serangan mereka terhadap negara ini, sedangkan resolusi ini tidak mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap Yaman dengan cara apapun.

Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina

Oleh karena itu, dari sudut pandang Cina, Amerika Serikat dan Inggris adalah oportunis dan menyerang Yaman melawan hukum internasional, dan hal ini harus dihentikan.

Pakar urusan internasional dan dosen di Australian National University, Wen-Ti Sung, mengatakan mengenai hal ini, Amerika Serikat selalu menggunakan Dewan Keamanan PBB dan resolusi-resolusinya sebagai alat. Amerika Serikat menggunakan apa yang disebut resolusi Dewan Keamanan untuk membenarkan serangan-serangannya. Dan hal ini terjadi ketika Amerika telah memberikan penafsiran yang salah dan menyesatkan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Yaman baru-baru ini.

Faktanya adalah bahwa Amerika, Inggris dan sekutu-sekutunya yang lain telah berulang kali menyerang Yaman dengan dalih melindungi keselamatan pelayaran di Laut Merah, dan pada saat yang sama, dengan berbagai retorika melemparkan tuduhan terhadap Ansarullah Yaman.

Padahal, Ansarullah Yaman hanya menargetkan kapal-kapal Zionis atau kapal yang hendak menuju pelabuhan-pelabuhan Palestina Pendudukan demi mendukung perlawanan rakyat Gaza dan Palestina terhadap serangan rezim Zionis.

Amerika bukan hanya mencegah dilakukannya gencatan senjata di Gaza, tapi juga berusaha mendominasi Laut Merah dengan mengirimkan armada angkatan lautnya ke wilayah tersebut.

Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak mengizinkan siapa pun menggunakan kekuatan terhadap Yaman, mengacu pada agresi Amerika Serikat dan Inggris terhadap berbagai posisi Ansarullah di Yaman.

Berdasarkan pemahaman atas realitas kehadiran militer Amerika di kawasan, yaitu untuk melindungi keberadaan rezim Zionis dan mendominasi Laut Merah, yang dianggap sebagai ancaman serius terhadap kebebasan navigasi, kejahatan yang dilakukan oleh Amerika dan Inggris di Yaman telah menghadapi kecaman global.

Alfred Wu, seorang profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di Universitas Nasional Singapure mengatakan,  Amerika sendiri merupakan ancaman terhadap keamanan global. Di mana pun militer Amerika ditempatkan, mereka telah membuat kawasan ini tidak aman sebagaimana kehadiran militer Amerika di Irak dan Suriah dan sekarang di Laut Merah, di mana tujuan paling penting adalah mendominasi Selat Bab Al-Mandab dalam mendukung keberadaan Israel.

Bagaimanapun, sikap Cina yang menjelaskan fakta bahwa tidak ada satu pun yang mengizinkan Amerika menggunakan kekuatan di Yaman, menjadi penting untuk menyadarkan opini publik dunia.

Namun harapan masyarakat internasional terhadap Cina sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB lebih dari sekedar sikap diplomatik.

Cina, yang sebagian besar energinya dipasok dari Timur Tengah dan diangkut melalui Laut Merah, tentu menyadari konsekuensi tidak aman dari kehadiran militer AS di zona laut ini, dan sebagai anggota penting dan tetap Dewan Keamanan PBB, Cina bertanggung jawab menghentikan kejahatan AS di Yaman.

Dewan Keamanan PBB

Dengan memanfaatkan institusi internasional secara tepat guna, termasuk Dewan Keamanan, Cina sebenarnya dapat menghentikan kejahatan Amerika di Yaman.